7 Perkara Yang Merusak Amal

Huda Nuri

7 Perkara Yang Merusak Amal
7 Perkara Yang Merusak Amal

Amal adalah segala bentuk perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dengan niat baik dan ikhlas. Amal merupakan salah satu hal yang sangat dianjurkan dalam agama Islam dan juga menjadi sarana untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Namun, dalam praktiknya, terdapat beberapa perkara yang dapat merusak atau mengurangi keberkahan dari amal yang dilakukan. Berikut adalah 7 perkara yang dapat merusak amal:


1. Riya’ (Mencari Pujian)

Riya’ adalah salah satu dosa besar dalam Islam yang dapat merusak amal yang dilakukan seseorang. Riya’ terjadi ketika seseorang melakukan amal baik dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, bukan semata-mata karena ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya hal yang paling aku khawatirkan terhadap umatku adalah riya’. Yang paling ringan dosanya adalah seseorang yang berdiri (dalam shalat) lalu ia memperbaiki shalatnya karena melihat seorang yang memperhatikannya." (HR. Tirmidzi)

2. Sombong

Sombong atau takabur adalah sikap angkuh dan merasa lebih baik dari orang lain. Sombong dapat merusak amal seseorang karena Allah tidak akan menerima amal yang dilakukan dengan penuh kesombongan. Dalam hadis Qudsi disebutkan, "Sombong adalah jubah-Ku dan kebesaran adalah sarung-Ku, maka siapa yang mencoba merampas salah satunya, Aku campakkan dia ke dalam Neraka." (HR. Muslim)

3. Mengharapkan Balasan dari Manusia

Salah satu hal yang dapat merusak amal adalah ketika seseorang melakukan amal baik hanya untuk mendapatkan balasan dari manusia, bukan karena ikhlas kepada Allah SWT. Amal yang dilakukan dengan niat semacam ini tidak akan mendapatkan pahala yang sempurna di sisi Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Insan ayat 7-9, "Sesungguhnya Kami memberikan kepadamu sedikit rezeki (wahyu), karena kamu tidak bersabar di hadapan-Ku. Dan apabila bintang-bintang cahaya padam. Dan langit digulung. Dan gunung dijadikan debu belaka."

BACA JUGA:   Bolehkah Shalat Ied Tanggal 2 Syawal

4. Tidak Memperhatikan Adab

Adab adalah tata cara atau etika yang harus diperhatikan ketika melakukan amal. Tidak memperhatikan adab dalam beramal dapat membuat amal tersebut tidak diterima oleh Allah SWT. Contoh adab dalam beramal adalah menjaga kesucian niat, konsistensi dalam beribadah, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT Maha Mulia dan Maha Baik, Dia tidak menerima sedekah yang diperoleh dengan cara haram." (HR. Muslim)

5. Menunda-nunda Amal Baik

Menunda-nunda amal baik juga dapat merusak keberkahan dari amal tersebut. Ketika seseorang terbiasa menunda-nunda amal baik seperti shalat, sedekah, atau ibadah lainnya, maka amal tersebut tidak akan membawa keberkahan dalam kehidupannya. Rasulullah SAW bersabda, "Dua sifat yang buruk dalam diri manusia adalah tergesa-gesa (keegoisan) dan penunda-nundaan." (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Tidak Konsisten dalam Beramal

Ketidak konsistenan dalam beramal juga dapat merusak amal seseorang. Amal yang dilakukan secara sporadis atau tidak konsisten tidak akan membawa manfaat yang maksimal dalam kehidupan seseorang. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang konsisten walaupun sedikit." (HR. Muslim)

7. Berbuat Dzalim

Berbuat dzalim atau zalim kepada sesama manusia juga dapat merusak amal seseorang. Allah SWT memuliakan hamba-Nya yang adil dan tidak zalim dalam hubungannya dengan sesama. Berbuat dzalim kepada orang lain dapat membuat amal baik yang dilakukan menjadi sia-sia di sisi Allah. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, "Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku haramkan dzalim bagi-Ku dan Aku jadikan dzalim sebagai larangan di antara kamu, maka janganlah kamu saling mendzalimi."

Dengan memperhatikan 7 perkara yang merusak amal di atas, diharapkan setiap muslim dapat memperbaiki kualitas amalnya agar diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi renungan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal kebaikan kita sehari-hari.

BACA JUGA:   Kembali Ke Jalan Yang Benar

Also Read

Bagikan: