Hukum Main Kim Dalam Islam

Huda Nuri

Hukum Main Kim Dalam Islam
Hukum Main Kim Dalam Islam

Bermain kim adalah salah satu permainan tradisional yang cukup populer di kalangan anak-anak di Indonesia. Meskipun terlihat menyenangkan dan menghibur, namun ada beberapa pandangan yang berbeda mengenai hukum bermain kim dalam Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai hukum bermain kim dalam Islam berdasarkan sumber-sumber yang relevan.


Sejarah Bermain Kim

Sebelum membahas hukum bermain kim dalam Islam, mari kita mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dan asal-usul permainan ini. Kim adalah permainan tradisional yang menggunakan batu sederhana yang disebut juga sebagai ‘gundu’. Permainan ini biasa dimainkan oleh dua orang atau lebih, di mana para pemain harus melemparkan batu tersebut ke atas dan menangkapnya kembali dengan tangan.

Permainan ini telah ada sejak zaman dahulu kala dan menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Meskipun permainan kim ini sangat sederhana, namun dapat memberikan hiburan dan melatih keterampilan motorik anak-anak. Namun demikian, ada pandangan yang berbeda mengenai hukum bermain kim dalam Islam.

Pendapat Ulama Mengenai Bermain Kim

Ada beberapa pendapat ulama mengenai hukum bermain kim dalam Islam. Sebagian ulama menyatakan bahwa bermain kim adalah kegiatan yang diperbolehkan dalam Islam, karena tidak melanggar aturan agama dan tidak membawa dampak negatif bagi pemain. Mereka berpendapat bahwa bermain kim hanya sebagai hiburan dan bukan termasuk dalam larangan yang dikenakan oleh agama.

Namun, ada juga pendapat yang berseberangan yang menyatakan bahwa bermain kim termasuk dalam kategori perjudian kecil (maisir) yang dilarang dalam Islam. Mereka berargumen bahwa permainan tersebut bisa menjadi sarana untuk mengembangkan rasa takabur, kesombongan, dan sikap meremehkan lawan. Oleh karena itu, mereka menyarankan untuk menghindari bermain kim agar tidak melanggar aturan agama.

BACA JUGA:   Jelaskan Hukum Harta yang Didapat dari Berjudi

Analisis Hukum Bermain Kim dalam Islam

Dalam menganalisis hukum bermain kim dalam Islam, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Pertama, kita perlu memahami prinsip-prinsip dasar dalam Islam, seperti larangan terhadap perjudian, sikap meremehkan, dan keberkahan dalam setiap tindakan yang dilakukan. Kedua, kita perlu melihat dampak dari bermain kim, apakah akan membawa manfaat ataukah akan merugikan pemain.

Permainan kim sendiri sebenarnya bukanlah permainan yang melibatkan taruhan atau judi, sehingga secara hukum, tidak termasuk dalam larangan perjudian dalam Islam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa Islam mengajarkan untuk menghindari hal-hal yang bisa membawa dampak negatif atau mengganggu ketentraman jiwa. Jika bermain kim dapat menimbulkan sikap sombong atau meremehkan orang lain, maka sebaiknya dihindari.

Hukum Bermain Kim Menurut MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga otoritas agama di Indonesia juga memiliki pandangan terkait bermain kim dalam Islam. MUI menyatakan bahwa bermain kim tidak termasuk dalam kategori perjudian dan bukanlah permainan yang melanggar prinsip-prinsip agama Islam. Sebagai hiburan yang sederhana, bermain kim dapat diterima selama tidak menimbulkan dampak negatif pada pemain.

Meskipun demikian, MUI menyarankan agar orang tua memberikan pengawasan dan pembimbingan yang tepat kepada anak-anak saat bermain kim. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai positif, seperti sportivitas, kerjasama, dan menghormati lawan main. Dengan demikian, bermain kim dapat menjadi sarana edukasi dan hiburan yang sehat bagi anak-anak.

Kesimpulan

Dari berbagai pandangan ulama dan fatwa MUI, dapat disimpulkan bahwa hukum bermain kim dalam Islam diperbolehkan selama tidak melanggar prinsip-prinsip agama dan tidak membawa dampak negatif bagi pemain. Sebagai permainan tradisional yang telah lama ada, bermain kim dapat memberikan manfaat positif bagi anak-anak dalam hal pengembangan keterampilan motorik dan nilai-nilai sosial. Namun, tetap diperlukan pengawasan dan pembimbingan agar bermain kim tidak melenceng dari ajaran agama.

BACA JUGA:   Apa Bahaya Dosa yang Tidak Diampuni

Dengan demikian, setiap individu dapat memilih untuk bermain kim atau tidak berdasarkan keyakinan dan pengetahuan masing-masing. Penting untuk selalu memperhatikan nilai-nilai agama dan etika dalam setiap tindakan yang dilakukan, termasuk dalam bermain kim. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hukum bermain kim dalam Islam.

https://www.youtube.com/watch?v=


https://www.youtube.com/watch?v=

Also Read

Bagikan: