Mengapa Di Alquran Allah Menyebut Dirinya Kami

Huda Nuri

Mengapa Di Alquran Allah Menyebut Dirinya Kami
Mengapa Di Alquran Allah Menyebut Dirinya Kami

Dalam Al-Quran, sering kita temui Allah menyebut diri-Nya dengan kata "Kami". Hal ini sering kali menimbulkan pertanyaan dan kebingungan bagi sebagian orang. Mengapa Allah menggunakan kata jamak untuk merujuk pada diri-Nya sendiri? Apakah ada makna atau hikmah tersendiri di balik penggunaan kata tersebut? Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa Allah dalam Al-Quran menggunakan kata "Kami" dan apa makna yang terkandung di dalamnya.


Penggunaan Kata "Kami" dalam Bahasa Arab

Untuk memahami penggunaan kata "Kami" oleh Allah dalam Al-Quran, kita perlu memahami konteks linguistik dan gramatikal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kata ganti diri jamak (plural) dapat digunakan untuk menunjukkan kebesaran, kemuliaan, atau keagungan seseorang atau sesuatu. Penggunaan kata ganti diri jamak dalam konteks ini tidak mengubah makna tunggal dari kata itu sendiri, namun lebih sebagai bentuk penghormatan atau penekanan terhadap keagungan yang dimaksud.

Dalam bahasa Arab, kata "Nahnu" digunakan sebagai kata ganti diri jamak "Kami" ketika merujuk kepada diri sendiri. Penggunaan kata "Kami" oleh Allah dalam Al-Quran bukanlah untuk menunjukkan pluralitas dalam keyakinan (tasbih) atas diri-Nya, melainkan sebagai bentuk kebesaran, kemuliaan, dan keagungan-Nya yang luar biasa.

Konsep Tunggalitas (Tanzih) Allah dalam Islam

Dalam ajaran Islam, salah satu konsep yang sangat mendasar adalah konsep tunggalitas atau "Tanzih" Allah. Konsep ini mengacu pada keyakinan bahwa Allah adalah Zat Yang Esa, Maha Sempurna, dan Maha Mulia. Allah tidak memiliki sekutu, tidak terbagi dalam banyak wujud, dan tidak terikat oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu, ketika Allah menggunakan kata "Kami" dalam Al-Quran, hal ini tidak mengubah prinsip tunggalitas Allah sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Islam.

BACA JUGA:   Seorang Mukmin Seharusnya Menyikapi Ketentuan Allah dengan Ketulusan Hati

Keagungan dan Kebesaran Allah

Penggunaan kata "Kami" oleh Allah dalam Al-Quran juga merupakan bentuk keagungan dan kebesaran-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Dengan menggunakan kata ganti diri jamak, Allah menunjukkan bahwa kuasa-Nya mencakup segala sesuatu, bahwa Dia adalah Yang Maha Kuasa atas seluruh makhluk-Nya. Ini sekaligus mengingatkan manusia akan kedaulatan dan kebesaran-Nya yang tidak terbatas.

Dalam Surah Al-An’am ayat 73, Allah berfirman, "Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan pada hari Dia berkata, ‘jadilah’, maka jadilah itu. Katakanlah, ‘hanya bagi-Nya kemulian di awal dan di akhir. Bagi-Nya segala yang baik. Dan Dia Maha Mulia lagi Maha Bijaksana’."

Bentuk Sifat Keramahan dan Ketaatan dalam Ilmu Bahasa Arab

Di samping itu, dalam ilmu bahasa Arab, penggunaan kata jamak juga dapat merujuk pada bentuk sifat keramahan, ketaatan, atau kebersamaan. Dalam konteks ini, penggunaan kata "Kami" oleh Allah juga dapat diartikan sebagai bentuk kebersamaan, kesatuan, dan kedekatan-Nya dengan hamba-Nya yang beriman. Allah yang Maha Kuasa dan Maha Esa senantiasa hadir dan mendampingi hamba-hamba-Nya yang taat.

Penggunaan kata "Kami" oleh Allah juga mengandung pesan akan kepatuhan dan ketaatan yang seharusnya dimiliki oleh manusia terhadap sang Pencipta. Allah sebagai Khalik dan Maha Pengatur seluruh alam semesta berhak untuk dihormati, dihargai, dan ditaati oleh hamba-Nya sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur atas segala karunia-Nya.

Kesimpulan

Dalam ajaran Islam, penggunaan kata "Kami" oleh Allah dalam Al-Quran bukanlah untuk menunjukkan pluralitas dalam keyakinan, melainkan sebagai bentuk kebesaran, keagungan, dan kemuliaan-Nya sebagai Sang Pencipta alam semesta. Penggunaan kata ganti jamak dalam bahasa Arab juga dapat merujuk pada bentuk sifat keramahan, ketaatan, atau kebersamaan. Sebagai hamba, kita diharapkan untuk tetap memahami prinsip tunggalitas Allah (Tanzih) dan tunduk serta patuh kepada perintah-Nya. Allah sebagai Zat Yang Maha Kuasa, Maha Esa, dan Maha Pengasih senantiasa hadir dan mendampingi hamba-Nya yang taat serta tawakkal kepada-Nya.

BACA JUGA:   Hikmah Beribadah dan Bersyukur kepada Allah

https://www.youtube.com/watch?v=


Also Read

Bagikan: