Membayar fidyah merupakan kewajiban bagi umat Islam yang tidak mampu berpuasa selama bulan Ramadan. Fidyah bisa diberikan dalam bentuk makanan atau uang, dan pertanyaan yang sering muncul adalah apakah boleh membayar fidyah ke masjid. Dalam artikel ini, kita akan membahas hal tersebut dengan detail berdasarkan berbagai sumber yang ada.
Apa itu Fidyah?
Fidyah merupakan pembayaran pengganti puasa bagi seorang Muslim yang tidak mampu berpuasa karena kondisi kesehatan atau alasan lainnya. Menurut hukum Islam, orang yang termasuk dalam kategori ini wajib membayar fidyah sebagai ganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan. Fidyah bisa diberikan dalam bentuk makanan yang setara dengan satu hari berbuka puasa atau dalam bentuk uang yang bisa digunakan untuk membeli makanan.
Hukum Membayar Fidyah ke Masjid
Dalam masalah pembayaran fidyah, kebanyakan ulama sepakat bahwa yang paling utama adalah memberikan fidyah kepada orang-orang yang berhak menerimanya seperti fakir miskin. Namun, ada perbedaan pendapat mengenai apakah boleh atau tidak membayar fidyah ke masjid.
Menurut sebagian ulama, seperti Mazhab Hanafi, hukumnya dibolehkan untuk membayar fidyah ke masjid. Mereka berpendapat bahwa masjid sebagai lembaga keagamaan yang membutuhkan dana untuk berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan kegiatan lainnya. Jadi, memberikan fidyah ke masjid dianggap sebagai bentuk amal dan mendukung keberlangsungan aktivitas keagamaan di masjid.
Namun, ada ulama lain yang memandang bahwa fidyah seharusnya diberikan kepada fakir miskin atau mustahik yang lebih berhak menerimanya. Mereka berpendapat bahwa fidyah sebaiknya disalurkan kepada orang yang membutuhkan agar terpenuhi kebutuhan dasar mereka.
Pendapat Ulama Mengenai Masalah Ini
Dalam bukunya, "Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Ibadaat wa’l-Mu’amalaat al-Muthallimah bi ar-Rub al-Islamiyah", Lajnah Daimah mengeluarkan fatwa bahwa sebaiknya fidyah diberikan langsung kepada orang-orang yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan mustahik. Mereka menyarankan agar fidyah tidak diberikan kepada masjid kecuali memang masjid tersebut memiliki program khusus untuk menyalurkan fidyah kepada orang-orang yang membutuhkan.
Pendapat yang serupa juga diungkapkan oleh sebagian ulama lainnya, seperti Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Beliau berpendapat bahwa fidyah sebaiknya langsung diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti fakir miskin atau mustahik, bukan ke masjid.
Rekomendasi dalam Memberikan Fidyah
Melihat perbedaan pendapat di atas, ada baiknya jika kita memahami konteks dan kebutuhan sekitar sebelum memberikan fidyah. Jika masjid memiliki program yang jelas dan terpercaya untuk menyalurkan fidyah kepada orang-orang yang membutuhkan, maka memberikan fidyah ke masjid dapat menjadi pilihan yang baik. Namun, jika tidak ada program atau kejelasan dalam penyaluran fidyah, sebaiknya fidyah diberikan langsung kepada fakir miskin atau mustahik.
Pentingnya memberikan fidyah sesuai dengan kebutuhan dan keberkahan akan senantiasa menjadi perhatian. Tujuan dari fidyah sendiri adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar orang-orang yang membutuhkan, sehingga langkah yang dilakukan sebaiknya diperhitungkan dengan baik dan penuh pertimbangan.
Kesimpulan
Dalam Islam, memberikan fidyah merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak mampu berpuasa selama Ramadan. Namun, terkait dengan pertanyaan apakah boleh membayar fidyah ke masjid, terdapat perbedaan pendapat di antara ulama. Beberapa mengizinkan hal ini dengan alasan mendukung aktivitas keagamaan di masjid, sementara yang lain lebih menyarankan untuk memberikan fidyah langsung kepada orang-orang yang membutuhkan seperti fakir miskin atau mustahik. Sebaiknya, sebelum memberikan fidyah ke masjid, kita memperhatikan konteks dan kebutuhan sekitar serta memilih jalur yang paling tepat untuk menyalurkan fidyah agar mendapatkan keberkahan yang lebih besar.
https://www.youtube.com/watch?v=
