Allah SWT dalam Al-Qur’an berfirman, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Al-Baqarah: 286)". Ayat ini mengandung makna yang sangat dalam, bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya melebihi dari apa yang bisa diatasi oleh hamba tersebut. Hal ini menunjukkan keadilan dan belas kasih Allah SWT terhadap hamba-Nya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang makna dari surat Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan hambanya.
Keadilan Allah SWT dalam Memberikan Cobaan
Allah SWT sebagai pencipta alam semesta tentu lebih mengetahui kemampuan dan kelemahan hamba-Nya. Dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan-Nya, Allah menetapkan cobaan-cobaan yang sesuai dengan kemampuan setiap hamba. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 286, bahwa tidak ada cobaan yang melebihi dari apa yang sanggup diatasi oleh hamba-Nya.
Dalam keadilan-Nya, Allah memperhatikan kondisi, kekuatan, dan kesanggupan setiap individu untuk menghadapi cobaan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 90, "Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil, berbuat baik dan memberi kepada kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran."
Ujian sebagai Bentuk Pembuktian Ketaqwaan Hamba
Cobaan yang diberikan oleh Allah juga dapat diartikan sebagai ujian yang harus dilalui oleh setiap hamba-Nya. Ujian tersebut merupakan cara Allah untuk menguji sejauh mana ketakwaan dan keimanan seseorang. Dengan melewati ujian tersebut dengan sabar dan ikhlas, seseorang akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3, "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: ‘Kami telah beriman’ sedang mereka tidak diuji? dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."
Dari ayat di atas, kita dapat memahami bahwa ujian dan cobaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Allah memberikan cobaan tersebut bukan untuk menyusahkan hamba-Nya, melainkan untuk memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk membuktikan ketaqwaannya.
Keteladanan dari Nabi Ayub dalam Menghadapi Cobaan
Nabi Ayub merupakan salah satu nabi yang dikenal dengan kesabaran dan keteguhan imannya dalam menghadapi cobaan yang sangat berat. Meskipun mengalami cobaan yang luar biasa, seperti kehilangan harta, keluarga, dan kesehatan, Nabi Ayub tetap bersabar dan tidak pernah mengeluh kepada Allah.
Kisah Nabi Ayub ini menjadi teladan bagi umat manusia dalam menghadapi cobaan yang datang dalam hidup. Meskipun cobaan tersebut terasa berat dan sulit, dengan kesabaran dan keimanan yang kuat, setiap cobaan dapat diatasi dengan baik.
Allah berfirman dalam surat Shaad ayat 44, "Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa bencana, mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun’". Ayat ini menunjukkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi cobaan, dan Allah menjanjikan pahala bagi orang-orang yang bersabar.
Sikap yang Harus Dijaga dalam Menghadapi Cobaan
Dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah, ada beberapa sikap yang harus dijaga dan diperhatikan oleh setiap hamba-Nya. Pertama, tetaplah bersabar dan yakin bahwa setiap cobaan pasti akan ada hikmah di baliknya. Seperti yang Allah firmankan dalam surat Al-Baqarah ayat 155-157, "Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun”".
Kedua, jangan pernah putus asa dan selalu berdoa kepada Allah SWT. Allah menjanjikan dalam surat Al-Baqarah ayat 186, "Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, supaya mereka selalu dalam kebenaran".
Ketiga, teruslah berusaha dan bekerja keras untuk menghadapi cobaan tersebut. Dengan keyakinan dan usaha yang kuat, setiap cobaan dapat diatasi dengan baik. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6, "Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan."
Menemukan Keberkahan dalam Setiap Cobaan
Dalam kehidupan ini, cobaan dan ujian tidak bisa dihindari. Setiap manusia pasti akan mengalami cobaan dalam berbagai bentuk dan tingkat kesulitannya. Namun, yang perlu diingat adalah Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi dari apa yang sanggup diatasi oleh hamba-Nya.
Dengan memahami makna dari surat Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan hambanya, kita diharapkan mampu menjalani setiap ujian dengan keikhlasan, kesabaran, dan keyakinan bahwa setiap cobaan pasti akan membawa keberkahan. Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Talaq ayat 2-3, "Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan baginya keberhasilan dalam segala urusan. Dan Allah menyediakan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sungguh, Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengatur ketentuan-ketentuan yang mengikat."
Dengan menjaga sikap dan iman yang kuat, serta merangkul setiap cobaan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, kita akan mampu melewati setiap ujian dalam hidup dengan baik. Kita percaya bahwa Allah SWT tidak akan memberikan cobaan yang melebihi dari kemampuan hamba-Nya, dan setiap cobaan pasti akan membawa keberkahan dan kebaikan di masa depan. Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi setiap cobaan, dan semoga Allah senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
https://www.youtube.com/watch?v=
https://www.youtube.com/watch?v=
https://www.youtube.com/watch?v=
