Aqiqah adalah salah satu ritual dalam agama Islam yang dilakukan untuk menyambut kelahiran seorang bayi. Ritual aqiqah biasanya dilakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran, namun ada juga yang melakukan aqiqah pada usia bayi yang lebih dari 21 hari setelah kelahiran. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang aqiqah yang dilakukan lebih dari 21 hari setelah kelahiran, serta alasan dan hukumnya dalam agama Islam.

Alasan Aqiqah Dilakukan Lebih dari 21 Hari
Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk melakukan aqiqah lebih dari 21 hari setelah kelahiran bayi. Beberapa alasan tersebut antara lain:
-
Keterbatasan Finansial: Salah satu alasan yang sering menjadi pertimbangan adalah keterbatasan finansial. Mengingat aqiqah merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan setelah kelahiran, terkadang orang memilih untuk menunda pelaksanaannya hingga memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan aqiqah dengan layak.
-
Kesibukan Orang Tua: Orang tua yang sibuk dengan pekerjaan atau urusan lainnya kadang juga menjadi alasan aqiqah dilakukan lebih dari 21 hari setelah kelahiran. Mereka mungkin tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk merencanakan dan melaksanakan aqiqah pada usia bayi yang lebih muda.
-
Jarak Keluarga yang Jauh: Jika keluarga besar atau kerabat dekat berada jauh dari tempat tinggal, aqiqah bisa ditunda hingga keluarga atau kerabat tersebut dapat hadir dalam acara aqiqah. Hal ini juga dilakukan untuk mempererat hubungan antar keluarga dan kerabat.
Hukum Aqiqah Lebih dari 21 Hari
Dalam pandangan agama Islam, aqiqah adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Tidak ada ketentuan yang mengharuskan aqiqah dilakukan tepat pada usia 7 hari setelah kelahiran, namun sebaiknya segera dilaksanakan agar tidak terlupakan.
Mengenai pelaksanaan aqiqah lebih dari 21 hari setelah kelahiran, hukumnya masih tetap diperbolehkan. Ulama sepakat bahwa aqiqah dapat dilakukan kapan saja setelah kelahiran bayi, tidak hanya pada hari ke-7. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad, โSetiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang dilakukan pada hari ketujuh darinya. Tumbuhkanlah kepalanya, berikanlah dia nama yang baik, serta sembelihlah hewan kurban.โ
Namun, sebaiknya tidak menunda aqiqah terlalu lama setelah kelahiran. Meskipun tidak ada ketentuan yang mengharuskan aqiqah dilakukan tepat pada hari ke-7, sebaiknya segera dilaksanakan agar mendapatkan berkah dan pahala yang sesuai.
Prosedur Aqiqah dalam Islam
Prosedur aqiqah dalam Islam tidak terlalu rumit, namun perlu dilakukan dengan tata cara yang benar sesuai dengan ajaran agama. Berikut adalah tahapan prosedur aqiqah yang dapat dilakukan:
-
Pemilihan Hewan Kurban: Pilihlah hewan kurban yang sesuai dengan kemampuan finansial dan disyariatkan sebagai aqiqah seperti kambing atau domba.
-
Penyembelihan: Hewan kurban yang telah dipilih kemudian disembelih oleh seseorang yang berkompeten dalam hal tersebut. Sembelihan dilakukan dengan menyebut nama Allah SWT.
-
Pembagian Daging: Daging hewan kurban dibagi menjadi tiga bagian, satu bagian untuk diberikan kepada fakir miskin, satu bagian untuk disantuni keluarga, dan satu bagian untuk disantuni keluarga.
-
Pemberian Nama Bayi: Pada saat pelaksanaan aqiqah, biasanya juga diberikan nama kepada bayi sesuai dengan tata cara yang benar.
Keutamaan Pelaksanaan Aqiqah
Pelaksanaan aqiqah memiliki banyak keutamaan dan manfaat dalam agama Islam. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:
-
Mengikuti Sunnah Rasulullah: Melaksanakan aqiqah adalah bentuk pengamalan sunnah Rasulullah SAW yang dianjurkan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah atas kelahiran bayi.
-
Berbagi dengan Sesama: Dengan pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan, aqiqah juga menjadi salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama dan amal kebaikan.
-
Perlindungan dari Bahaya dan Bala: Aqiqah juga diyakini sebagai sarana untuk melindungi bayi dari bahaya dan bala serta mendatangkan berkah bagi keluarga.
-
Penebus Diri: Aqiqah juga merupakan bentuk penebus dosa bagi bayi yang dilahirkan.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan aqiqah lebih dari 21 hari setelah kelahiran bayi tetap diperbolehkan dalam Islam. Meskipun sebaiknya tidak menunda pelaksanaannya terlalu lama, namun yang terpenting adalah dilaksanakan dengan niat yang tulus dan ikhlas sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Aqiqah memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi orangtua, bayi, dan keluarga yang melaksanakannya, serta menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, segera laksanakan aqiqah dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
https://www.youtube.com/watch?v=
