Islam Melarang Ummatnya Bertoleransi Dalam Bidang…

Huda Nuri

Islam Melarang Ummatnya Bertoleransi Dalam Bidang…
Islam Melarang Ummatnya Bertoleransi Dalam Bidang…

Pada dasarnya, Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian, kasih sayang, dan toleransi. Namun, seperti agama-agama lainnya, terdapat beberapa aspek di dalam Islam yang mungkin terlihat melarang umatnya untuk bertoleransi dalam bidang-bidang tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa konteks di mana Islam terlihat melarang umatnya untuk bertoleransi, beserta penjelasannya.


Konteks Politik

Dalam konteks politik, Islam memang tidak memperbolehkan umatnya untuk bertoleransi terhadap pemerintahan yang dianggap zalim atau tidak berpihak kepada umat Islam. Dalam hal ini, umat Muslim diajarkan untuk memilih pemimpin yang adil, berkomitmen terhadap Islam, dan menjunjung tinggi keadilan. Jika pemimpin tersebut dianggap tidak memenuhi kriteria tersebut, umat Muslim diperbolehkan untuk mengkritik, menolak, bahkan memberontak terhadap pemerintahan tersebut.

Sebagai contoh, dalam sejarah Islam, terdapat kasus di mana Khalifah Utsman bin Affan dianggap tidak adil oleh sebagian umat Islam karena mendahulukan golongan kerabatnya dalam pembagian harta rampasan perang. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya pemberontakan yang berujung pada pembunuhan Khalifah Utsman. Meskipun demikian, Islam juga mengajarkan umatnya untuk tetap menaati pemerintahan yang sah dan tidak merusak keamanan serta ketertiban umum.

Konteks Sosial

Dalam konteks sosial, Islam juga mengajarkan umatnya untuk tidak bertoleransi terhadap perbuatan yang dianggap mungkar atau melanggar syariat Islam. Hal ini termasuk dalam larangan terhadap perjudian, minuman keras, zina, dan lain sebagainya. Umat Muslim diperintahkan untuk melarang kemungkaran dan mengajak kepada kebaikan, sesuai dengan ayat dalam Al-Qur’an Surah Al-Imran ayat 110 yang berbunyi: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah."

BACA JUGA:   Berikut Yang Dimaksud Dengan Harta Adalah

Dalam hal ini, umat Muslim tidak boleh bertoleransi terhadap perbuatan dosa yang merusak akhlak dan moral masyarakat. Namun, dalam menegakkan larangan terhadap kemungkaran, umat Muslim juga diajarkan untuk menggunakan cara yang bijaksana dan tidak menyebabkan kerusuhan atau kekacauan di masyarakat.

Konteks Agama

Dalam konteks agama, Islam juga menegaskan larangan bagi umatnya untuk bertoleransi terhadap ajaran-ajaran sesat atau bid’ah dalam agama. Umat Muslim diajarkan untuk berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni dan tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang bertentangan dengan syariat Islam. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud, "Sesungguhnya yang paling keras siksaannya di hari kiamat adalah orang yang menyerupakan (menyamakan) Allah dengan makhluk-Nya."

Dalam hal ini, umat Muslim dilarang untuk menerima atau menyebarkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam yang telah ditetapkan melalui Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Hal ini sebagai bentuk menjaga kesucian ajaran Islam dan menghindari kemungkinan terjadinya kesesatan di antara umat Muslim.

Konteks Etnis dan Budaya

Dalam Islam, umatnya diajarkan untuk tidak membedakan antara satu sama lain berdasarkan suku, etnis, atau budaya. Islam menekankan bahwa semua manusia adalah sama di hadapan Allah dan hanya taqwa yang menjadi penentu keutamaan seseorang. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 13, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal."

Oleh karena itu, umat Muslim dilarang untuk bertoleransi terhadap sikap diskriminatif atau rasialis yang merugikan sesama manusia. Dalam Islam, setiap individu harus dihargai dan diperlakukan dengan adil tanpa memandang latar belakang etnis atau budaya mereka.

BACA JUGA:   Sholat Subuh Sampai Jam Berapa Hari Ini?

Konteks Gender

Dalam konteks gender, Islam mengajarkan umatnya untuk memberikan perlakuan yang adil dan setara terhadap kedua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun terdapat perbedaan dalam peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan, Islam menegaskan bahwa kedua jenis kelamin memiliki hak-hak yang sama dan harus diperlakukan dengan adil.

Dalam Surah An-Nisa ayat 1, Allah berfirman, "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri Adam, dan dari Adam Dia menciptakan istrinya, dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."

Dengan demikian, umat Muslim dilarang untuk bertoleransi terhadap perlakuan atau norma sosial yang merugikan salah satu jenis kelamin atau merusak prinsip kesetaraan yang diajarkan dalam Islam.

Konteks Kebebasan Beragama

Islam juga mengajarkan umatnya untuk tidak bertoleransi terhadap ajaran-ajaran atau praktik-praktik agama lain yang dianggap menyesatkan atau bertentangan dengan keyakinan Islam. Dalam Surah Al-Kafirun ayat 1-6, Allah berfirman, "Katakanlah, orang-orang kafir adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhanku. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak akan menjadi penyembah apa yang aku sembah. Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku."

Dalam hal ini, umat Muslim dilarang untuk mendukung atau merayakan praktik-praktik keagamaan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Namun, Islam juga mengajarkan umatnya untuk memperlakukan pemeluk agama lain dengan penuh rahmat dan kasih sayang, selama tidak merugikan atau merugikan umat Muslim.

BACA JUGA:   Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika Shodaqoh Artinya

Dengan demikian, meskipun terdapat beberapa konteks di dalam Islam di mana umatnya dilarang untuk bertoleransi, hal ini harus dipahami dalam konteks yang lebih luas dan selaras dengan prinsip-prinsip universal Islam tentang perdamaian, keadilan, dan kasih sayang.

Melalui pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam dan berbagai konteks di atas, umat Muslim diharapkan dapat menjalankan ajaran agama dengan bijaksana dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan umat manusia secara keseluruhan.

https://www.youtube.com/watch?v=


https://www.youtube.com/watch?v=

Also Read

Bagikan: