Jelaskan Perbedaan Zina Muhsan Dan Zina Ghairu Muhsan

Huda Nuri

Jelaskan Perbedaan Zina Muhsan Dan Zina Ghairu Muhsan
Jelaskan Perbedaan Zina Muhsan Dan Zina Ghairu Muhsan

Zina adalah perbuatan melakukan hubungan seksual di luar nikah. Dalam Islam, zina adalah salah satu dosa besar yang sangat dihindari oleh umat Muslim. Namun, ada perbedaan yang penting dalam zina, yaitu zina muhsan dan zina ghairu muhsan. Perbedaan antara kedua istilah ini perlu dipahami agar umat Islam bisa lebih waspada dan memahami hukum yang berlaku.


Zina Muhsan

Zina muhsan adalah zina yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah atau pernah menikah. Dalam Islam, perbuatan ini lebih dianggap sebagai tindakan yang sangat tercela dan mendapat hukuman yang lebih berat. Zina muhsan juga disebut sebagai zina yang melibatkan orang yang sudah berstatus pernikahan.

Dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 24, Allah SWT menjelaskan tentang hukuman bagi orang yang terlibat dalam zina muhsan:

"Orang yang menuduh perempuan yang suci, yang tidak bisa membawa empat saksi, maka sebatlah mereka delapan puluh kali sebat, dan janganlah diterima kesaksian mereka selama-lamanya; mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nur: 4)

Hukuman bagi pelaku zina muhsan bisa berupa hukuman rajam (penyaliban) bagi yang sudah menikah atau hukuman cambuk bagi yang belum menikah.

Zina Ghairu Muhsan

Sedangkan zina ghairu muhsan adalah zina yang dilakukan oleh orang yang belum menikah. Perbuatan ini tetap dianggap dosa besar dalam Islam, namun hukumannya bisa berbeda dengan zina muhsan. Zina ghairu muhsan juga dikenal sebagai zina yang melibatkan orang yang belum berstatus pernikahan.

Allah SWT juga menjelaskan hukuman bagi pelaku zina ghairu muhsan dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 2:

"Kalau perempuan-perempuan (yang berzina) di antara kamu datang membawa tuduhan yang pasti, maka hukumlah mereka, maka janganlah rasa belas kasihan terhadap mereka menghalang-halangi kamu untuk menjalankan hukum Allah, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Dan biarlah ada sekelompok orang di antara orang-orang yang beriman menyaksikan hukuman terhadap mereka." (QS. An-Nur: 2)

Hukuman bagi pelaku zina ghairu muhsan juga bisa berupa hukuman cambuk, namun berbeda dengan hukuman untuk zina muhsan.

BACA JUGA:   Anak Hasil Zina: Kekasih Allah yang Hanya Bersalah dalam Pandangan Manusia - Menurut Buya Yahya.

Perbedaan Hukuman

Perbedaan mendasar antara zina muhsan dan zina ghairu muhsan terletak pada hukuman yang dikenakan. Hukuman zina muhsan lebih berat dibandingkan dengan zina ghairu muhsan karena melibatkan orang yang sudah berstatus pernikahan. Hukuman zina muhsan bisa berupa rajam (penyaliban) bagi yang sudah menikah, sementara hukuman zina ghairu muhsan biasanya berupa hukuman cambuk.

Selain itu, pembuktian dalam kasus zina muhsan lebih ketat dan memerlukan empat saksi yang adil, sedangkan dalam zina ghairu muhsan cukup dengan dua saksi yang adil.

Konsekuensi Akhirat

Selain hukuman di dunia, perbuatan zina baik zina muhsan maupun zina ghairu muhsan juga akan mendapat konsekuensi di akhirat nanti. Dalam Islam, zina adalah salah satu dosa yang sangat besar dan akan mendapat hukuman di hari kemudian.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak akan masuk surga wanita pezina, tidak juga pria pezinanya. Pezina itu dinisbahkan kepada sifat kelemahannya, sedangkan seorang muโ€™min itu dinisbahkan kepada sifat kesabarannya."

Hadits ini menunjukkan betapa besar dosa zina dan bahwa pelaku zina tidak akan masuk surga. Oleh karena itu, umat Muslim harus menjauhi perbuatan zina dan selalu bertaqwa kepada Allah SWT.

Penyebab dan Pencegahan Zina

Zina bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya pengendalian diri, terpengaruh lingkungan negatif, kurangnya pemahaman agama, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memahami bahaya zina dan cara pencegahannya.

Beberapa cara untuk mencegah zina antara lain adalah dengan menjaga pergaulan yang baik, mengontrol diri, memperkuat iman, dan menghindari situasi-situasi yang memungkinkan terjadinya zina. Selain itu, pendidikan agama dan pengawasan dari lingkungan sekitar juga penting untuk mencegah terjadinya zina.

BACA JUGA:   Apa Bedanya Maksiat Dan Zina

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa zina muhsan dan zina ghairu muhsan adalah dua jenis zina yang perlu dihindari oleh umat Muslim. Perbedaan utamanya terletak pada hukuman yang dikenakan, di mana zina muhsan mendapat hukuman lebih berat karena melibatkan orang yang sudah menikah. Namun, baik zina muhsan maupun zina ghairu muhsan tetap merupakan dosa besar dalam Islam dan akan mendapat hukuman di akhirat nanti. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Muslim untuk menjauhi perbuatan zina dan selalu bertaqwa kepada Allah SWT.


Also Read

Bagikan: