Kenapa Laki2 Tidak Boleh Pakai Emas

Huda Nuri

Kenapa Laki2 Tidak Boleh Pakai Emas
Kenapa Laki2 Tidak Boleh Pakai Emas

Emas merupakan salah satu logam mulia yang telah lama digunakan sebagai perhiasan oleh berbagai budaya di seluruh dunia. Namun, muncul anggapan bahwa laki-laki sebaiknya tidak menggunakan perhiasan emas, dan sebaliknya hanya dipakai oleh perempuan. Anggapan ini dapat berasal dari berbagai faktor, baik budaya, agama, maupun tradisi. Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengapa sebagian orang berpendapat bahwa laki-laki tidak boleh pakai emas, serta bagaimana pandangan dan sudut pandang yang berbeda terkait hal tersebut.


Budaya dan Tradisi

Salah satu alasan mengapa laki-laki di beberapa budaya diharamkan untuk menggunakan emas adalah kultur dan tradisi yang telah berlangsung turun-temurun. Misalnya, dalam masyarakat Jawa, Indonesia, terdapat kepercayaan bahwa laki-laki yang menggunakan emas dianggap kurang maskulin atau dianggap terlalu feminin. Hal ini karena emas sering diidentikkan dengan kemewahan dan keanggunan, yang dianggap tidak sesuai dengan citra maskulin yang kuat.

Selain itu, dalam beberapa budaya lain seperti Arab dan India, emas sering kali dianggap sebagai simbol kemewahan dan kekayaan. Menurut keyakinan mereka, laki-laki seharusnya menunjukkan kekuatan dan keberanian, bukan kemewahan dan keanggunan yang diwakili oleh emas.

Agama dan Kepercayaan

Selain budaya dan tradisi, agama juga memainkan peran penting dalam menentukan kebijakan terkait penggunaan emas bagi laki-laki. Misalnya, dalam agama Islam terdapat larangan bagi laki-laki untuk menggunakan emas sebagai perhiasan. Hal ini dijelaskan dalam hadis yang menyebutkan larangan bagi laki-laki muslim untuk menggunakan emas, sedangkan perempuan diperbolehkan.

Larangan ini didasari oleh pertimbangan bahwa emas dianggap sebagai perhiasan yang kurang pantas bagi laki-laki, serta dapat membuat laki-laki menjadi terlalu terpaku pada dunia duniawi dan kekayaan. Sebagai gantinya, laki-laki disarankan untuk menggunakan perhiasan dari logam lain, seperti perak atau besi.

BACA JUGA:   Menjadi Ibu yang Baik Menurut Islam: Panduan Lengkap untuk Sukses di Dunia dan Akhirat

Citra dan Maskulinitas

Salah satu alasan lain mengapa sebagian orang berpendapat bahwa laki-laki tidak seharusnya menggunakan emas adalah karena adanya stereotip terkait maskulinitas dan citra laki-laki yang kuat. Emas sering kali dianggap sebagai perhiasan yang lebih pas untuk perempuan, sehingga penggunaannya oleh laki-laki dapat dianggap merusak citra maskulin mereka.

Beberapa orang berpendapat bahwa laki-laki seharusnya menunjukkan kelekatan pada nilai-nilai maskulinitas, seperti kekuatan, keberanian, dan ketegasan, bukan pada nilai-nilai feminin seperti keanggunan dan kehalusan yang seringkali diidentikkan dengan emas. Sehingga, penggunaan emas oleh laki-laki dianggap tidaklah pantas dan dapat merusak citra mereka.

Kebijakan Perusahaan dan Lingkungan Kerja

Di beberapa lingkungan kerja, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan fisik atau profesional seperti konstruksi atau pertambangan, penggunaan perhiasan emas oleh laki-laki dianggap tidak aman dan tidak praktis. Emas merupakan logam yang lembut dan mudah tergores atau rusak, sehingga penggunaannya dapat membahayakan keselamatan laki-laki yang bekerja di lingkungan tersebut.

Selain itu, penggunaan emas juga dapat terlihat tidak profesional dan kurang serius, terutama dalam lingkungan kerja yang membutuhkan kedisiplinan dan ketegasan. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan terkait larangan penggunaan perhiasan emas oleh semua karyawannya, termasuk laki-laki.

Kesimpulan

Meskipun penggunaan emas sebagai perhiasan telah menjadi tradisi dan budaya di berbagai masyarakat, namun terdapat anggapan bahwa laki-laki sebaiknya tidak menggunakan emas. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti budaya dan tradisi, agama dan kepercayaan, citra dan maskulinitas, serta kebijakan perusahaan dan lingkungan kerja.

Penting untuk diingat bahwa pandangan terkait penggunaan emas oleh laki-laki dapat berbeda-beda di berbagai tempat dan budaya. Namun, yang terpenting adalah mengetahui alasannya dan menghargai perbedaan pandangan tersebut tanpa menilai atau memaksakan pandangan tertentu kepada orang lain. Yang terpenting adalah tetap menghormati pilihan individu dalam menggunakan perhiasan emas atau tidak, sesuai dengan nilai dan kepercayaan masing-masing.

BACA JUGA:   Apa Itu Udzur dalam Islam?

Also Read

Bagikan: