Konsekuensi dari Makan Riba: Kekal di Neraka dan Peringatan dari Allah dan Rasul-Nya

Huda Nuri

Konsekuensi dari Makan Riba: Kekal di Neraka dan Peringatan dari Allah dan Rasul-Nya
Konsekuensi dari Makan Riba: Kekal di Neraka dan Peringatan dari Allah dan Rasul-Nya

Apakah riba masuk neraka?

Pengantar

Riba termasuk salah satu dari dosa besar dalam Islam. Dalam Alquran, kita bisa menemukan banyak ayat tentang riba, salah satunya adalah QS. 2 : 275 yang berisi, “Pemakan riba, akan kekal berada di dalam neraka”. Selain itu, ayat lain juga menegaskan bahwa orang yang “keukeuh” dalam bermuamalah dengan riba, akan diperangi oleh Allah dan Rasul-Nya. (QS. 2 : 278 – 279).

Sebagai umat muslim, kita harus memahami dan menghindari riba, juga mencari tahu apakah riba masuk neraka atau tidak. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang hal tersebut.

Apa itu Riba?

Riba adalah istilah yang merujuk kepada keuntungan atau tambahan yang diberikan dari suatu transaksi jual beli yang dilakukan secara tidak adil atau tidak seimbang. Dalam Islam, riba dianggap sebagai dosa karena merugikan pihak yang kurang mampu atau memperkaya pihak yang lebih kuat secara finansial.

Jenis-jenis Riba

Dalam Alquran, banyak ayat yang menyebutkan tentang riba dan jenis-jenisnya. Pada dasarnya, riba terbagi menjadi dua jenis, yaitu riba qardh dan riba jahiliyah.

Riba Qardh merupakan riba yang terjadi dalam transaksi peminjaman uang. Contohnya, ketika seseorang meminjam uang dari seseorang atau bank, kemudian pada saat pengembalian uang oleh peminjam, ia harus membayar lebih dari jumlah uang yang ia pinjam. Hal ini disebut riba qardh.

Sedangkan riba jahiliyah adalah riba yang terjadi dalam jual beli barang. Contohnya, ketika seseorang menjual barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga dasar atau keuntungan yang diterima penjual tidak sebanding dengan barang yang dijual. Hal ini juga termasuk dalam pengertian riba.

BACA JUGA:   Memahami Macam-Macam Riba dan Contohnya: Dari Riba Jahiliah Hingga Riba Yad

Riba dalam Alquran

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, riba termasuk dalam dosa besar dalam Islam. Dalam Alquran, banyak ayat yang membahas tentang riba dan keburukan dari riba tersebut.

Orang yang terus-menerus mengambil riba dan tidak berhenti untuk berhenti melakukan riba diingatkan dalam QS. 2 : 275 yang berisi, “Pemakan riba, akan kekal berada di dalam neraka”. Hal ini menunjukkan bahwa riba dianggap sebagai dosa yang sangat berat oleh Allah Swt.

Riba juga diingatkan sebagai suatu hal yang diperangi oleh Allah dan Rasul-Nya dalam QS. 2 : 278 – 279, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan biarkanlah sisa riba (yang belum dipungut) itu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Jika tidak (kamu biarkan riba), maka perangilah Allah dan Rasul-Nya.”

Apakah Riba Masuk Neraka?

Dalam Alquran, ada beberapa ayat yang menyebutkan tentang riba masuk neraka. QS. 2 : 275 menjadi salah satu ayat yang banyak dikutip. Hal ini menunjukkan bahwa riba memang menjadi dosa yang sangat besar dan akan menimbulkan akibat yang sangat buruk bagi pelakunya.

Namun, kita juga harus mengingat bahwa hanya Allah yang dapat menentukan siapa yang akan masuk neraka. Oleh karena itu, meskipun riba dianggap sebagai dosa besar dalam Islam, tidak boleh dengan mudah menyimpulkan bahwa pelaku riba pasti akan masuk neraka.

Namun, sebagai umat muslim, kita harus menghindari dan merenungkan apakah tindakan yang kita lakukan dalam muamalah termasuk ke dalam tindakan riba atau tidak.

Kesimpulan

Dalam Islam, riba dianggap sebagai dosa besar karena merugikan pihak yang kurang mampu dan memperkaya pihak yang lebih kuat secara finansial. Dalam Alquran, ada banyak ayat yang membahas tentang riba dan keburukan dari riba tersebut.

BACA JUGA:   Mengapa Riba Nasiah Diharamkan dan Mengapa Riba Fudhuli Juga Perlu Diwaspadai?

Meskipun sulit untuk menyimpulkan bahwa pelaku riba pasti akan masuk neraka, sebagai umat muslim, kita harus menghindari riba dan memastikan bahwa tindakan yang kita lakukan dalam muamalah tidak termasuk ke dalam tindakan riba. Mari kita menjauhi riba dan memperkaya seluruh aspek dalam kehidupan kita dengan kebaikan dan keadilan.

Also Read

Bagikan:

Tags