Mengungkap Contoh Riba dalam Kehidupan Sehari-hari: Benarkah Jual Beli Mobil Baru Termasuk Riba?

Huda Nuri

Mengungkap Contoh Riba dalam Kehidupan Sehari-hari: Benarkah Jual Beli Mobil Baru Termasuk Riba?
Mengungkap Contoh Riba dalam Kehidupan Sehari-hari: Benarkah Jual Beli Mobil Baru Termasuk Riba?

Contoh Riba itu Seperti Apa?

Jika Anda adalah seorang muslim yang taat, pasti sudah tidak asing dengan istilah riba. Riba adalah salah satu dari beberapa hal yang diharamkan dalam agama Islam karena dianggap merugikan dan menimbulkan ketidakadilan dalam masyarakat. Namun, terkadang masih banyak orang yang tidak tahu banyak tentang riba dan apa saja contoh-contohnya.

Salah satu contoh riba yad yang banyak terjadi dalam keseharian adalah jual beli mobil baru dengan skema kontan dan kredit. Semisal, harga mobil baru jika dibeli secara tunai Rp 100 juta, sedangkan secara kredit Rp 150 juta. Ini adalah contoh yang paling umum terjadi dalam masyarakat. Namun, apakah Anda tahu mengapa skema ini dianggap sebagai riba?

Berdasarkan pengertian riba, yang menjadi dasar haramnya riba, kita bisa mengetahui bahwa riba adalah pertukaran dengan penambahan (ziyadah) pada salah satu barang yang ditukarkan. Dalam kasus jual beli mobil di atas, penambahan harga bisa dianggap sebagai riba karena terjadi penambahan nilai yang tidak bisa dijelaskan dengan jelas.

Saat membeli secara kontan, kita membayar harga mobil sesuai dengan harga yang seharusnya. Namun, saat membeli secara kredit, kita harus membayar harga yang lebih tinggi daripada yang seharusnya. Itu artinya kita membayar lebih untuk mobil tersebut dan itulah yang menjadi masalah.

Bagaimana dengan contoh riba lainnya? Ada banyak contoh-contoh riba yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh di antaranya termasuk :

BACA JUGA:   Ini Alasan Dewan Syariat Nasional MUI Menjadi Pelopor yang Menentang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai Riba Berdasarkan Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 275 dan al-Maidah Ayat 1

1. Riba dalam Peminjaman Uang

Salah satu contoh riba yang sering terjadi adalah riba dalam peminjaman uang. Anda mungkin pernah mengalami ketika meminjam uang di bank atau pada orang lain, dan kemudian harus membayar bunga yang cukup besar. Itulah riba.

Menurut hukum syariah, riba dalam peminjaman uang haram karena bertentangan dengan prinsip keadilan. Pihak yang meminjam akan terbebani dengan tambahan biaya yang tidak wajar, sedangkan pihak yang meminjamkan akan meraih keuntungan yang tidak baik untuk masyarakat sekitar.

2. Riba dalam Jual Beli Properti

Riba juga bisa terjadi dalam jual beli properti. Contohnya, saat seseorang menjual suatu properti dan meminta uang muka besar serta meminta pembayaran sisanya dalam jangka waktu yang cukup panjang, dan suku bunga yang cukup tinggi. Ini juga dianggap sebagai riba.

Hukum syariah menyatakan bahwa dalam jual beli properti, harus selalu berpegang pada prinsip keadilan. Pembayaran harus sesuai dengan nilai dari properti tersebut dan tidak ada penambahan nilai yang tidak jelas.

3. Riba dalam Jasa Keuangan

Riba dalam jasa keuangan juga sering terjadi dalam masyarakat. Misalnya, saat seseorang mengambil pinjaman dari bank dengan bunga yang cukup besar atau saat menggunakan layanan kartu kredit yang membebankan bunga yang sangat tinggi pada setiap tagihan. Ini juga dianggap sebagai riba.

Hukum syariah juga menentang pengambilan untung yang tidak wajar dari jasa keuangan. Selain itu, prinsip keadilan juga harus diterapkan dalam setiap transaksi jasa keuangan yang dilakukan.

4. Riba dalam Jual Beli Saham

Contoh riba selanjutnya adalah riba dalam jual beli saham. Ini terjadi ketika seseorang melakukan transaksi jual beli saham dengan cara membeli saham dengan harga murah dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, tanpa melakukan apapun untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

BACA JUGA:   Mengenal Lebih Dalam Tentang Riba Yad: Transaksi Jual Beli Tanpa Kesepakatan Nominal dan Waktu yang Jelas

Ini dianggap sebagai riba karena harga saham seharusnya mencerminkan kinerja dan nilai perusahaan tersebut. Jika saham dibeli dengan harga yang murah dan dijual dengan harga yang tinggi tanpa ada kenaikan nilai perusahaan yang jelas, itu dianggap sebagai riba.

5. Riba dalam Jual Beli Emas

Contoh riba yang terakhir adalah riba dalam jual beli emas. Ini terjadi jika ada penjualan emas dilakukan dengan cara mencicil dengan bunga atau menggunakan cara jual beli dengan harga yang tinggi, kemudian menjual kembali dengan harga yang lebih murah.

Seyogyanya, saat menginvestasikan uang ke dalam emas, kita harus menghindari riba dan melakukan transaksi dengan cara yang jujur dan adil.

Menghindari riba adalah sangat penting bagi umat Islam dan dunia perbankan sendiri. Keberhasilan memerangi riba akan membawa keadilan dalam ekonomi dan kebijakan moneter yang seimbang, dimana semua orang bisa mendapatkan keuntungan dan kerugian yang sama dari semua transaksi yang dilakukan.

Kesimpulan

Banyak sekali contoh riba yang bisa kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan prinsip-prinsip syariah dalam setiap transaksi yang dilakukan. Jangan sampai kita terjebak dalam transaksi riba yang sebenarnya merugikan dan tidak adil bagi semua pihak yang terlibat.

Mudah-mudahan artikel ini bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa itu riba dan mengapa kita harus menghindarinya. Semoga pembaca bisa mendapatkan manfaat yang besar dari artikel ini. Terima kasih banyak.

Also Read

Bagikan:

Tags