Risiko Ribawi: Bahaya Riba yang Harus Diketahui dan Dihindari

Huda Nuri

Risiko Ribawi: Bahaya Riba yang Harus Diketahui dan Dihindari
Risiko Ribawi: Bahaya Riba yang Harus Diketahui dan Dihindari

Bahaya Riba Apa?

Definisi dan Peringatan

Riba dapat diartikan sebagai keuntungan atau kelebihan yang diperoleh dari transaksi pinjaman uang. Dalam Islam, riba dianggap sebagai tindakan yang sangat tercela. Banyak peringatan dari Al-Quran yang mengingatkan tentang bahaya riba. Salah satunya terdapat pada Surat al-Rum ayat 39, “Dan apa yang kamu usahakan untuk meningkatkan harta, maka keuntungan itu tidak akan bertambah pada sisi Allah – tetapi apa yang kamu sedekahkan dari zakat (di jalan Allah), dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, maka itulah yang berlipat ganda.” Selain itu, Surat an-Nisa ayat 160-161 menjelaskan bahwa riba menjerumuskan orang ke dalam azab yang pedih sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yahudi. Sedangkan, Surat Ali ‘Imran ayat 130 menyebutkan riba berdampak pada kegagalan, kejatuhan, keruntuhan, kesedihan, dan atau kesusahan.

Perspektif Islam tentang Riba

Dalam Islam, riba dilarang karena merugikan kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi. Karena riba mengharuskan si peminjam membayar lebih banyak uang kembali ke si pemberi pinjaman, ini menghasilkan kewajiban hutang yang lebih besar dan bisa menjerumuskan seseorang ke dalam lingkaran hutang yang berkepanjangan. Tak hanya itu, riba juga dianggap sebagai cara yang tidak adil untuk memperoleh keuntungan, karena keuntungan itu didapat dari kerugian orang lain.

Bahaya Riba dari Perspektif Keuangan

Tidak hanya dari perspektif Islam yang memiliki pandangan negatif mengenai riba, pandangan negatif juga datang dari perspektif keuangan. Riba dapat memengaruhi keamanan dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Terjebak dalam utang yang besar dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk membayar cicilan atau hutang, dan mengarah pada kebangkrutan. Hal ini tentu akan memiliki konsekuensi yang merugikan bagi kedua belah pihak.

BACA JUGA:   Dampak Buruk Hutang Riba: Perspektif Islam dari Surat al-Rum, an-Nisa, dan Ali 'Imran

Bahaya Riba dalam Kehidupan Sehari-hari

Riba juga memiliki konsekuensi dalam kehidupan sehari-hari. Terjebak dalam hutang dapat menyebabkan stress, depresi, sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan dapat mempengaruhi hubungan individu dengan keluarga dan teman-teman. Selain itu, hutang yang terlalu banyak dapat menyebabkan hilangnya kredibilitas di mata orang lain.

Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Menghindari Riba?

Untuk menghindari bahaya riba, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, hindari menempatkan diri dalam posisi yang memaksa untuk mengambil pinjaman. Menghemat dan berinvestasi adalah cara yang lebih bijaksana untuk meningkatkan kekayaan daripada mengambil pinjaman dengan syarat harus membayar riba. Kedua, cari alternatif sumber pembiayaan yang sesuai dengan prinsip Islam, seperti Pembiayaan Kredit Syariah. Ketiga, mulailah hidup dengan gaya hidup yang lebih hemat dan mempraktikkan pengelolaan keuangan yang bijak dan hati-hati.

Kesimpulan

Dalam Islam, riba dianggap sebagai sesuatu yang sangat tercela dan harus dihindari. Riba dapat merusak keamanan dan stabilitas dalam sistem keuangan serta kehidupan individu secara keseluruhan. Ada cara sederhana yang dapat dilakukan agar terhindar dari hutang dengan riba. Mencari alternatif sumber pembiayaan yang sesuai dengan prinsip Islam adalah salah satu dari sekian banyaknya langkah yang dapat dilakukan. Semoga dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat keluar dari jeratan hutang dan memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera dan bahagia.

Also Read

Bagikan:

Tags