Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan sebagai tanda syukur atas rahmat Allah SWT. Dalam agama Islam, zakat fitrah memiliki aturan dan tata cara tertentu yang harus dipatuhi sesuai dengan ajaran yang berlaku. Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat di antara empat mazhab utama dalam Islam mengenai zakat fitrah.

Dalam artikel ini, akan dibahas pandangan masing-masing mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali) mengenai zakat fitrah, serta perbedaan dan persamaan dari keempat mazhab tersebut.
1. Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi merupakan salah satu dari empat mazhab besar dalam agama Islam. Menurut Mazhab Hanafi, zakat fitrah dikenakan pada setiap orang muslim yang baligh dan merdeka. Zakat fitrah juga dikenakan pada orang yang berada dalam lingkungan tanggungan keluarga, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Mazhab Hanafi, zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Besaran zakat fitrah menurut Mazhab Hanafi adalah dua mud, yang setara dengan kurang lebih 3,5 liter dari makanan pokok setempat seperti beras, gandum, atau kurma.
2. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki adalah salah satu mazhab dalam agama Islam yang dipimpin oleh Imam Malik. Menurut Mazhab Maliki, zakat fitrah dikenakan pada setiap individu muslim yang telah baligh dan merdeka. Zakat fitrah juga wajib dikeluarkan untuk setiap anggota keluarga, termasuk bayi yang lahir sebelum terbenam matahari pada hari terakhir Ramadan.
Besaran zakat fitrah menurut Mazhab Maliki adalah satu sha`, yang setara dengan sekitar 2,5 kilogram makanan pokok seperti gandum, beras, atau kurma. Zakat fitrah menurut Mazhab Maliki harus dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan.
3. Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i adalah salah satu mazhab dalam agama Islam yang dipimpin oleh Imam Asy-Syafi’i. Menurut Mazhab Syafi’i, zakat fitrah harus dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah baligh dan merdeka. Zakat fitrah juga wajib dikeluarkan untuk setiap anggota keluarga, termasuk bayi yang lahir sebelum terbenam matahari pada hari terakhir Ramadan.
Besaran zakat fitrah menurut Mazhab Syafi’i adalah satu sha`, yang setara dengan sekitar 2,5 kilogram makanan pokok seperti gandum, beras, atau kurma. Zakat fitrah menurut Mazhab Syafi’i juga harus dikeluarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.
4. Mazhab Hambali
Mazhab Hambali adalah salah satu mazhab dalam agama Islam yang dipimpin oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Menurut Mazhab Hambali, zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah baligh dan merdeka. Zakat fitrah juga harus dikeluarkan untuk setiap anggota keluarga, termasuk bayi yang lahir sebelum terbenam matahari pada hari terakhir Ramadan.
Besaran zakat fitrah menurut Mazhab Hambali adalah satu sha`, yang setara dengan sekitar 2,5 kilogram makanan pokok seperti beras, gandum, atau kurma. Zakat fitrah menurut Mazhab Hambali harus dikeluarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.
Perbedaan dan Persamaan
Meskipun keempat mazhab tersebut memiliki persyaratan umum yang mirip dalam hal siapa yang wajib membayar zakat fitrah, yaitu individu muslim yang telah baligh dan merdeka serta setiap anggota keluarga, terdapat perbedaan dalam hal besaran zakat fitrah.
Mazhab Hanafi menentukan besaran zakat fitrah sebesar dua mud, sementara Mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali menentukan besaran sebesar satu sha`. Besaran tersebut memiliki perbedaan kecil dalam jumlah tetapi prinsipnya sama, yaitu membantu mereka yang membutuhkan pada hari Idul Fitri.
Selain itu, terdapat juga perbedaan dalam waktu penyaluran zakat fitrah. Mazhab Hanafi mensyaratkan penyaluran zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri, sementara Mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali juga memiliki pandangan yang sama terkait waktu penyaluran zakat fitrah.
Dalam kesimpulan, zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam pada bulan Ramadan sebagai tanda syukur dan kepedulian terhadap sesama. Meskipun terdapat perbedaan dalam besaran zakat fitrah antara empat mazhab utama dalam Islam, prinsip dan tujuan dari zakat fitrah tetap sama, yaitu untuk membantu mereka yang membutuhkan. Masing-masing mazhab memiliki pandangan dan tata cara sendiri dalam penyaluran zakat fitrah, namun tujuan akhirnya tetap sama, yaitu untuk kebaikan umat dan kemajuan bersama.
https://www.youtube.com/watch?v=
