Cara Pembagian Zakat Fitrah Dan Penyalurannya

Dina Yonada

Cara Pembagian Zakat Fitrah Dan Penyalurannya
Cara Pembagian Zakat Fitrah Dan Penyalurannya

Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban umat muslim yang harus dikeluarkan pada bulan Ramadan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. Dalam Islam, zakat fitrah memiliki peraturan tertentu dalam hal pembagiannya agar sampai kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dalam artikel ini, akan dibahas secara detail mengenai cara pembagian zakat fitrah dan penyalurannya.


Apa Itu Zakat Fitrah?

Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap individu Islam pada bulan Ramadan sebelum hari raya Idul Fitri. Zakat ini berbeda dengan zakat maal yang dikeluarkan dari harta kekayaan, sedangkan zakat fitrah dikeluarkan dari kelompok tertentu orang yang berkecukupan. Rangkapannya berasal dari firman Allah dalam Al Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 6-11 yang menyatakan bahwa zakat fitrah ini wajib dikeluarkan untuk membersihkan diri dan jiwa.

Cara Pembagian Zakat Fitrah

  1. Menentukan Jumlah Zakat Fitrah

    Sebelum membagikan zakat fitrah, pertama-tama kita harus mengetahui besaran jumlah yang harus dikeluarkan. Besaran zakat fitrah secara umum adalah equivalent dari satu sa’ makanan pokok yang dimakan oleh penduduk suatu daerah. Menurut MUI, jumlah zakat fitrah untuk tahun ini adalah sebesar Rp. 25.000 per orang.

  2. Penyaluran Melalui Lembaga Resmi

    Untuk menyalurkan zakat fitrah, sebaiknya melalui lembaga resmi seperti Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, Baznas, dan sebagainya. Dengan menyalurkan melalui lembaga resmi, kita dapat memastikan zakat fitrah sampai kepada yang berhak menerimanya dan digunakan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

  3. Penerima Zakat Fitrah

    Penerima zakat fitrah adalah orang-orang yang memenuhi syarat sebagai mustahik zakat, yaitu orang-orang yang kurang mampu atau tidak memiliki kecukupan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka sehari-hari. Memberikan zakat fitrah kepada mereka diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan mereka selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.

  4. Mekanisme Penyaluran

    Penyaluran zakat fitrah dapat dilakukan melalui beberapa mekanisme, antara lain:

    • Pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah oleh lembaga amil zakat.
    • Penyaluran langsung kepada mustahik zakat secara individu.
    • Melalui program-program bantuan sosial yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga zakat.
  5. Verifikasi Calon Penerima Zakat

    Sebelum menyalurkan zakat fitrah, sebaiknya dilakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap calon penerima zakat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa yang menerima zakat benar-benar memenuhi syarat sebagai mustahik zakat dan membutuhkan bantuan tersebut.

  6. Monitoring Penyaluran Zakat Fitrah

    Setelah melakukan penyaluran zakat fitrah, sebaiknya dilakukan monitoring terhadap penggunaan zakat tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa zakat fitrah digunakan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi oleh mustahik zakat.

BACA JUGA:   Tentang Zakat Profesi: Cara Menebarkan Kebaikan Melalui Pemberian Zakat

Penutup

Dalam Islam, zakat fitrah merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dan jiwa sebelum hari raya Idul Fitri tiba. Dengan membayar zakat fitrah, kita turut berpartisipasi dalam membantu sesama yang membutuhkan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memahami cara pembagian zakat fitrah yang benar agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi penerima zakat tersebut. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai zakat fitrah dan penyalurannya. Jazakumullah khairan.


Also Read

Bagikan: