Di dalam ajaran Islam, terdapat beberapa larangan-larangan yang harus ditaati oleh umat Muslim. Salah satunya adalah larangan pengambilan foto. Meskipun dalam era digital seperti sekarang ini, pengambilan foto sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh semua orang, namun dalam Islam, ada aturan khusus terkait dengan berfoto. Berikut ini akan dijelaskan mengapa berfoto dalam Islam dianggap tidak diperbolehkan, serta jenis-jenis foto yang sebaiknya dihindari oleh umat Muslim.

Alasan Larangan Berfoto dalam Islam
Alasan utama kenapa berfoto dianggap tidak diperbolehkan dalam Islam adalah karena adanya potensi untuk menyimpang dari akhlak Islam yang baik. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Orang-orang yang paling keras siksaannya di hari kiamat adalah para pemotret (pembuat patung).” Dari hadis ini, terlihat bahwa Rasulullah melarang umat Muslim untuk membuat gambar-gambar atau patung yang bernilai seni.
Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar juga menegaskan bahwa larangan berfoto tidak lepas dari kekhawatiran akan adanya kemungkinan penyimpangan dari akhlak yang seharusnya dimiliki oleh umat Muslim. Dalam Islam, menjaga akhlak dan menjauhi perbuatan yang berpotensi membawa kemudharatan, sangat ditekankan.
Jenis-jenis Foto yang Dilarang dalam Islam
-
Berfoto dengan Tidak Menutup Aurat
Dalam Islam, wanita diwajibkan untuk menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Jika dalam berfoto, seorang wanita memperlihatkan auratnya, maka foto tersebut dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. -
Berfoto dengan Pose Provokatif
Berfoto dengan pose yang provokatif atau melecehkan diri sendiri, seperti bergaya cabul atau melakukan aksi yang tidak senonoh, tidak diperbolehkan dalam Islam. Hal ini karena tindakan tersebut dapat merusak citra dan martabat seseorang. -
Berfoto dengan Tujuan Bertemu Lawan Jenis
Berfoto dengan tujuan untuk bertemu atau menarik lawan jenis, juga termasuk dalam kategori foto yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Hal ini karena dapat membawa pada perbuatan zina atau perbuatan terlarang lainnya. -
Berfoto untuk Mencari Popularitas
Berfoto dengan tujuan untuk mencari popularitas atau pujian dari orang lain, juga tidak disarankan dalam Islam. Seharusnya, seorang Muslim tidak terlalu memikirkan bagaimana citranya di mata orang lain, namun lebih fokus kepada akhlak dan ketaatan kepada Allah SWT. -
Berfoto dengan Hewan atau Manusia yang Bernyawa
Dalam Islam, menggambar atau mengabadikan makhluk hidup yang bernyawa, juga tidak diperbolehkan. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah yang melarang membuat patung makhluk bernyawa. -
Berfoto dengan Tujuan Mengunggah ke Media Sosial
Berfoto dengan tujuan untuk diunggah ke media sosial, sebaiknya dipertimbangkan dengan matang, terutama konten dan pesan yang ingin disampaikan. Apakah foto tersebut memberikan manfaat atau justru dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Pengecualian dalam Berfoto dalam Islam
Meskipun ada larangan-larangan terkait dengan berfoto dalam Islam, namun ada beberapa pengecualian yang memperbolehkan umat Muslim untuk mengambil foto. Pengecualian tersebut antara lain:
-
Foto untuk Kepentingan Dokumentasi
Jika pengambilan foto bertujuan untuk kepentingan dokumentasi, seperti rekaman peristiwa sejarah, bukan untuk kepentingan dunia maya atau untuk mencari popularitas, maka pengambilan foto tersebut dianggap sah. -
Foto Identitas
Berfoto untuk keperluan identitas, seperti foto pada KTP, SIM, atau paspor, dianggap sebagai kebutuhan yang diperbolehkan karena tujuannya untuk kepentingan administratif yang sah. -
Foto untuk Keperluan Pendidikan
Berfoto untuk keperluan pendidikan seperti memotret benda-benda penting atau unik untuk mendukung proses belajar mengajar, juga dianggap sah dalam Islam. -
Foto untuk Keperluan Medis
Jika berfoto diperlukan dalam proses medis, misalnya untuk keperluan rekam medis, maka pengambilan foto tersebut dianggap sebagai kebutuhan yang diperbolehkan.
Dengan memahami aturan-aturan terkait dengan berfoto dalam Islam, diharapkan umat Muslim dapat menjaga akhlak dan tata krama sesuai dengan ajaran agama. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan pemahaman kita semua mengenai larangan-larangan dalam Islam.
