Riba, dalam istilah agama Islam, merujuk pada pengambilan keuntungan tambahan yang diharamkan dalam transaksi keuangan. Konsep ini memiliki cakupan yang luas dan kompleks, melampaui pengertian
Pertanyaan mengenai apakah semua bank konvensional itu riba merupakan pertanyaan kompleks yang telah diperdebatkan selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad. Tidak ada jawaban sederhana "ya" atau "tidak"
Riba, atau bunga, merupakan salah satu isu sentral dalam ekonomi Islam. Larangan riba dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW menjadi landasan utama sistem ekonomi
Dalam Islam, riba merupakan praktik yang diharamkan secara tegas. Tidak ada persentase tertentu yang membolehkan riba, karena inti permasalahan riba bukanlah besaran persentasenya, melainkan prinsip
Ribath, dalam konteks Islam, jauh lebih dari sekadar istilah geografis. Ia merupakan manifestasi dari komitmen spiritual dan perjuangan fisik untuk mempertahankan agama, melindungi kaum lemah,
The construction industry operates within a complex legal framework, and understanding the intricacies of contract law is crucial for all stakeholders. The Royal Institute of
Jual beli dan riba merupakan dua aktivitas ekonomi yang seringkali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam pandangan Islam, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang signifikan, dimana
Riba, sebuah istilah yang begitu erat kaitannya dengan hukum Islam, memiliki konotasi negatif yang kuat. Namun, untuk memahami sepenuhnya larangan riba dalam ajaran Islam, kita
Ajaran agama Buddha, yang menekankan pada jalan tengah dan menghindari ekstrem, memiliki perspektif unik terhadap isu ekonomi, termasuk praktik riba. Tidak seperti agama-agama Abrahamic yang
Kata "riba" (ربا) dalam bahasa Arab, yang sering diterjemahkan sebagai "bunga" atau "interest" dalam konteks ekonomi modern, memiliki konotasi dan makna yang jauh lebih kompleks