Silaturahmi adalah salah satu nilai luhur dalam budaya Indonesia yang sangat dijunjung tinggi. Namun, sayangnya tidak semua orang mampu mempertahankan hubungan silaturahmi dengan baik. Ada sebagian orang yang memilih untuk memutuskan silaturahmi dengan alasan tertentu. Tindakan ini tentu saja dapat berdampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri orang yang memutuskan silaturahmi:

1. Egois
Salah satu ciri utama orang yang memutuskan silaturahmi adalah perilaku yang egois. Mereka hanya memikirkan kepentingan dan kebahagiaan pribadi tanpa memperdulikan perasaan atau kebutuhan orang lain. Egois merupakan sifat yang membuat seseorang sulit untuk mempertahankan hubungan baik dengan orang lain. Mereka cenderung tidak peduli dengan perasaan atau kesulitan yang dialami oleh orang lain.
2. Tidak Empati
Orang yang memutuskan silaturahmi juga cenderung tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain. Mereka tidak mampu memahami atau merasakan perasaan orang lain, sehingga sulit untuk membangun hubungan yang baik. Ketidakempatian ini dapat membuat orang tersebut menjadi lebih mudah untuk memutuskan silaturahmi tanpa merasa bersalah.
3. Suka Mempermainkan Orang Lain
Salah satu ciri lain dari orang yang memutuskan silaturahmi adalah kecenderungan untuk mempermainkan atau memanipulasi orang lain. Mereka mungkin memiliki motif terselubung di balik tindakan memutuskan silaturahmi, seperti dendam, iri hati, atau hanya sekedar untuk mempermainkan orang lain. Sikap seperti ini tentu saja tidak sehat dan dapat merusak hubungan interpersonal.
4. Tidak Bertanggung Jawab
Orang yang memutuskan silaturahmi juga seringkali tidak mau bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka cenderung menyalahkan orang lain atau mencari alasan untuk membenarkan tindakan memutuskan silaturahmi. Ketidakmampuan untuk bertanggung jawab ini bisa mencerminkan kurangnya kedewasaan dan ketidakstabilan emosional.
5. Sulit Menerima Kritik
Seorang yang memutuskan silaturahmi juga seringkali sulit menerima kritik atau masukan dari orang lain. Mereka cenderung merasa terancam atau tersinggung ketika dikritik, sehingga lebih memilih untuk memutuskan hubungan daripada memperbaiki diri. Sikap defensif ini bisa menjadi hambatan besar dalam mempertahankan hubungan baik dengan orang lain.
6. Tidak Mau Berkomunikasi
Ciri terakhir dari orang yang memutuskan silaturahmi adalah ketidakmampuan atau ketidakmauan untuk berkomunikasi secara terbuka. Mereka cenderung menghindari pembicaraan yang mendiskusikan masalah atau ketidaknyamanan yang ada dalam hubungan. Dengan tidak mau berkomunikasi, hubungan silaturahmi pun menjadi semakin jauh dan akhirnya putus.
Dari beberapa ciri di atas, bisa disimpulkan bahwa orang yang memutuskan silaturahmi umumnya berpola pikir yang egois, tidak peduli dengan perasaan orang lain, suka mempermainkan, tidak bertanggung jawab, sulit menerima kritik, dan tidak mau berkomunikasi. Sebagai manusia sosial, mempertahankan hubungan silaturahmi merupakan salah satu kunci kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga dan merawat hubungan dengan orang di sekitar kita.
