Jumlah besaran pokok yang ada dalam sistem internasional saat ini adalah tujuh, yaitu panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu termodinamika, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Besaran-besaran ini telah ditetapkan oleh Committee on Data for Science and Technology (CODATA) untuk memudahkan dalam pengukuran dan perhitungan di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Namun, mengapa jumlah besaran pokok tidak bisa bertambah lagi? Apa alasan di balik pemilihan jumlah besaran pokok tersebut? Mari kita bahas lebih lanjut.

Pengertian Besaran Pokok
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jumlah besaran pokok yang sudah ditetapkan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan besaran pokok. Besaran pokok merupakan besaran fisika yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan besaran-besaran lainnya. Besaran pokok tidak dapat diuraikan dari besaran lainnya dan dianggap sebagai besaran yang paling mendasar. Dengan demikian, setiap besaran dalam fisika dapat diekspresikan sebagai kombinasi dari besaran pokok.
Sejarah Penetapan Besaran Pokok
Penetapan besaran pokok yang ada saat ini tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang dan melibatkan berbagai ilmuwan dari berbagai bidang. Sejarah penetapan besaran pokok dimulai pada abad ke-18 dengan adanya kebutuhan untuk memperbaiki dan memperjelas sistem pengukuran yang ada. Pada tahun 1791, Prancis membentuk Komisi untuk menetapkan standar panjang yang kemudian menjadi dasar bagi penetapan besaran pokok lainnya.
Alasan Jumlah Besaran Pokok Tidak Bisa Bertambah Lagi
-
Konsistensi dan Keterkaitan
Jumlah besaran pokok yang ada saat ini telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga konsisten dan saling terkait satu sama lain. Penambahan besaran pokok baru dapat mengganggu keterkaitan dan konsistensi tersebut, sehingga akan mempersulit penggunaan dan penerapan besaran dalam berbagai bidang ilmu. -
Kemudahan Penggunaan
Dengan jumlah besaran pokok yang terbatas, penggunaan dan penerapan besaran menjadi lebih mudah dan efisien. Jika terdapat terlalu banyak besaran pokok, akan sulit untuk mengingat dan menggunakan besaran-besaran tersebut dengan benar. -
Kesesuaian dengan Kebutuhan Manusia
Besaran pokok yang ada saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagai bidang, seperti fisika, kimia, biologi, dan lain sebagainya. Penambahan besaran pokok baru mungkin akan dianggap tidak perlu dan tidak memberikan manfaat yang signifikan. -
Kajian Mendalam
Penetapan besaran pokok baru memerlukan kajian mendalam dan validasi dari berbagai ilmuwan dan ahli di bidangnya masing-masing. Proses ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit, sehingga tidak semua usulan untuk menambah besaran pokok akan dapat diterima. -
Kebutuhan Internasional
Besaran pokok yang ada saat ini sudah diakui secara internasional dan telah menjadi standar dalam sistem pengukuran internasional, seperti Sistem Satuan Internasional (SI). Penambahan besaran pokok baru dapat membingungkan dan memecah belah konsensus internasional yang sudah terbentuk. -
Keterbatasan dalam Penetapan Besaran Pokok
Tidak semua besaran dapat dijadikan sebagai besaran pokok. Besaran pokok harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti tidak dapat diuraikan dari besaran lain dan memiliki kejelasan definisi yang tinggi. Oleh karena itu, tidak setiap besaran dapat ditetapkan sebagai besaran pokok.
Penutup
Jumlah besaran pokok yang ada saat ini telah melalui proses yang panjang dan cermat sebelum ditetapkan sebagai standar dalam sistem pengukuran internasional. Penetapan besaran pokok tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan berdasarkan pertimbangan seksama dari berbagai aspek. Meskipun jumlah besaran pokok tidak bisa bertambah lagi, hal ini tidak mengurangi keefektifan dan kegunaan sistem pengukuran yang ada. Sebaliknya, dengan jumlah besaran pokok yang terbatas, penggunaan dan penerapan besaran dalam berbagai bidang ilmu dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien. Artinya, jumlah besaran pokok yang sudah ada saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
