Sah, Sudahkah Kamu Mengetahui Pentingnya Mahar dalam Pernikahan?

Dina Yonada

Sah, Sudahkah Kamu Mengetahui Pentingnya Mahar dalam Pernikahan?
Sah, Sudahkah Kamu Mengetahui Pentingnya Mahar dalam Pernikahan?

Saya Terima Nikah dan Kawinnya – Menikmati Bahagia Menjadi Satu

Pendahuluan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Perkawinan adalah sebuah keputusan besar dalam hidup. Menikah berarti memilih pasangan hidup yang tepat dan menikmati kebersamaan dalam kebahagiaan bersama. Sebagai seorang muslim, meningkatkan hubungan dengan pasangan sejati dianggap sebagai bagian dari ibadah. Akan tetapi, terkadang memilih pasangan hidup yang tepat memerlukan waktu dan usaha yang cukup, bahkan hingga sering membawa dilema. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan membahas tentang keputusan besar dalam hidup, yang menjadi bagian dari peradaban manusia selama berabad-abad, yaitu pernikahan.

Apa itu Mahr?

Terkait dengan topik pernikahan, ada hal penting lainnya yang harus dipahami, yaitu mahr. Mahr adalah mahar, hadiah atau imbalan yang harus diberikan oleh suami pada istri sebagai bentuk komitmen dan penghargaan terhadap hubungan pernikahan yang baru terjalin. Mahr ini biasanya disepakati oleh kedua pasangan pada akad nikah mereka, disebut melalui kata-kata “Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahri milyunu rubiyyata haalan. Artinya : “Saya terima nikah dan kawinnya dengan mahar satu juta rupiah dibayar tunai.”

Arti dari Qobiltu Nikahnya

Kalimat “Qobiltu nikahnya” dikatakan oleh suami setelah imam selesai memimpin akad nikah. Arti dari kalimat ini adalah bahwa suami sudah menerima istri sebagai pasangannya, saat akad nikah dilakukan. Selanjutnya, istri harus menerima kalimat “qobiltu” ini yang disampaikan oleh suami dengan mengucapkan “qobiltu”, dan menerima mahar dari suami. Nilai mahar yang harus diberikan oleh suami dapat ditentukan oleh pasangan atau keluarga istri. Namun, hikmah dari mahar ini sendiri adalah agar suami tidak meremehkan pernikahan, dan lebih memperkuat hubungan kekeluargaan.

BACA JUGA:   Usia Minimal Menikah untuk Laki-laki Menjadi 19 Tahun, Bagaimana Dampak dan Pertimbangannya?

Bahagia Setelah Menikah

Perkawinan adalah sebuah keputusan mutlak dalam hidup seseorang. Namun, pernikahan bukan hanya soal romantisme semata, tetapi juga soal tanggung jawab, kewajiban, harmoni, dan bukan hanya hubungan antara dua manusia, tetapi juga hubungan antara dua keluarga dan bahkan antar komunitas. Untuk memperkuat hubungan tersebut, maka perkawinan membutuhkan perjuangan, usaha, kesabaran, pengorbanan, keimanan serta tujuan yang sama.

Dalam hadis Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengatakan bahwa salah satu dari tiga hal yang tidak putus-putusnya terus mendatangkan pahala adalah doa orang tua, menghibur tamunya dengan baik, dan berlapang dada dalam menghadapi perkara yang terkait dengan pernikahan. Oleh karena itu, menjalin hubungan yang kuat dengan suami atau istri dan juga keluarga sangatlah penting dalam membangun kebahagiaan dalam perkahwinan.

Kesimpulan

Dalam akad nikah, sepasang manusia diumumkan sebagai suami dan istri yang sah serta tak terpisahkan. Dalam perkahwinan, kedua pasangan ini tidak hanya berbagi kehidupan, tetapi juga bermimpi bersama untuk masa depan yang lebih baik. Mahr yang diberikan oleh suami kepada istri sebagai penghargaan dan komitmen, merefleksikan gambaran hubungan yang kuat antara kedua pasangan dan memberikan dorongan moral kepada pasangan tersebut. Menjalin hubungan yang kuat dengan pasangan, keluarga dan masyarakat, serta menjaga komitmen dan pengorbanan satu sama lain, adalah kunci untuk membangun kebahagiaan dalam pernikahan. Semoga kedua pasangan dapat mengisi pernikahan mereka dengan cinta, kasih, pengertian, dan kebaikan. Amin.

Also Read

Bagikan:

Tags