Surat Ad-Dhuha merupakan surat ke-93 dalam Al-Qur’an, yang terdiri dari 11 ayat. Seperti surat-surat lainnya dalam Al-Qur’an, Surat Ad-Dhuha juga memiliki sebab (asbabun nuzul) yang menjadi latar belakang turunnya surat tersebut. Asbabun nuzul adalah sebab atau latar belakang turunnya suatu ayat atau surah dalam Al-Qur’an. Pemahaman terhadap asbabun nuzul sangat penting untuk memahami konteks dan pesan yang terkandung dalam surat tersebut.
Latar Belakang Turunnya Surat Ad-Dhuha
Surat Ad-Dhuha turun di Mekah pada periode awal kenabian Nabi Muhammad SAW. Menurut sebagian riwayat, sebelum turunnya Surat Ad-Dhuha, ada periode vakum wahyu yang cukup lama bagi Nabi Muhammad SAW. Pada saat tersebut, orang-orang kafir Mekah mulai menyebarkan fitnah dan tuduhan terhadap kenabian beliau. Ada yang mengatakan bahwa Tuhan telah meninggalkan Muhammad, ada juga yang menuduhnya sebagai seorang tukang sihir. Hal ini membuat Nabi merasa sedih dan gelisah. Kondisi inilah yang menjadi latar belakang turunnya Surat Ad-Dhuha.
Hikmah dari Surat Ad-Dhuha
-
Perintah untuk Bersyukur Ayat pertama dari Surat Ad-Dhuha memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk bersyukur kepada Allah SWT. Ayat ini memberikan penghiburan kepada Nabi, bahwa Allah tidak meninggalkannya dan tetap menyayanginya.
-
Pesan Pemahaman tentang Kasih Sayang Allah Surat Ad-Dhuha juga memberikan pemahaman kepada umat Islam tentang kasih sayang Allah SWT. Allah selalu mengawasi hamba-Nya dan memberikan pertolongan-Nya pada saat yang tepat.
-
Menghadapi Ujian Surat Ad-Dhuha mengajarkan umat Islam untuk tetap bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan yang datang. Allah akan memberikan keberkahan pada setiap langkah hamba-Nya yang bertawakal.
Tafsir Ayat-ayat Surat Ad-Dhuha
-
Ayat 1-4: Ayat-ayat pertama Surat Ad-Dhuha berisi perintah untuk bersyukur kepada Allah dan keyakinan bahwa pertolongan-Nya pasti datang. Ayat-ayat ini menenangkan hati Nabi Muhammad SAW dan umat Islam bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya.
-
Ayat 5-6: Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Allah SWT akan melindungi dan memberikan pertolongan-Nya kepada hamba-Nya yang sabar dan berserah diri.
-
Ayat 7-11: Bagian terakhir dari Surat Ad-Dhuha menyebutkan tentang kebaikan yang harus dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Diantaranya adalah memberikan sedekah, memuliakan yatim piatu, dan menyantuni orang miskin.
Keutamaan membaca Surat Ad-Dhuha
Ada beberapa hadis yang menjelaskan keutamaan membaca Surat Ad-Dhuha, di antaranya:
-
Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca surat Al-Dhuha, maka Allah akan memberikan kebaikan baginya, baik di dunia maupun di akhirat." (HR. Muslim)
-
Dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW bersabda, "Pagi itu setiap tulang kalian harus bersedekah. Setiap kali mengucapkan tasbih adalah sedekah. Setiap takbir adalah sedekah, dan setiap tauhid adalah sedekah. Dan Amat baik setiap orang di antara kalian memberikan sedekah dari kebaikan yang didapat oleh kedua lengannya. Dan sesungguhnya setiap langkah (untuk melakukan kebaikan) adalah sedekah, dan mengajarkan kebaikan adalah sedekah dan menegakkan solat (shalat) di awal waktu adalah suatu kebaikan." (HR. Muslim)
Kesimpulan
Surat Ad-Dhuha turun dalam konteks menjawab kesedihan dan keraguan yang dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW pada saat itu. Dengan mengandung pesan-pesan kebaikan, kekuatan, serta kasih sayang Allah, Surat Ad-Dhuha memberikan ketenangan dan keteguhan iman bagi umat Islam. Memahami asbabun nuzul Surat Ad-Dhuha juga dapat menjadi pelajaran dan inspirasi bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan dalam hidup. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang Surat Ad-Dhuha dan menginspirasi umat Islam untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam menghadapi cobaan dunia.
https://www.youtube.com/watch?v=
