Mengenal Perbedaan antara Mas Kawin dan Mahar dalam Pernikahan dalam Perspektif Islam.

Dina Yonada

Mengenal Perbedaan antara Mas Kawin dan Mahar dalam Pernikahan dalam Perspektif Islam.
Mengenal Perbedaan antara Mas Kawin dan Mahar dalam Pernikahan dalam Perspektif Islam.

Apa Beda Mas Kawin dengan Mahar dalam Pernikahan?

Pendahuluan

Pernikahan adalah momen yang sangat sakral bagi pasangan yang ingin melangsungkan hubungan suci dalam bingkai pernikahan. Dalam pernikahan, terdapat beberapa istilah yang mungkin masih kerap membingungkan calon pengantin atau bahkan di antara anak muda, seperti mas kawin dan mahar. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, mari kita bahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara mas kawin dengan mahar dalam pernikahan.

Pengertian Mas Kawin dalam Pernikahan

Mas kawin adalah pemberian atau hadiah dari pihak calon suami kepada calon istri sebagai jenis jaminan atau simpanan suatu nilai atau pembayaran tertentu sebagai bentuk tanggung jawab utang pada masa depan. Mas kawin, kata “mas” berarti emas sedangkan “kawin” berarti perkawinan. Di Indonesia, mas kawin biasanya diberikan dalam bentuk uang, perhiasan, tanah dan aset lainnya, tetapi bisa juga dalam bentuk barang lain seperti peralatan dapur dan kebutuhan lainnya.

Ketentuan mengenai mas kawin dalam pernikahan sebagian besar disesuaikan dengan adat dan budaya masing-masing di Indonesia. Umumnya, besar kecilnya nilai mas kawin tergantung pada kesepakatan antara keluarga kedua calon mempelai dan harus sesuai dengan kemampuan finansial yang dimiliki oleh calon suami tersebut. Mas kawin diberikan sebagai bukti loyalitas dan keberanian calon suami serta sebagai wujud tanggung jawab dalam membina rumah tangga.

Pengertian Mahar dalam Pernikahan

Mahar memiliki beberapa sebutan lain, seperti nihlah, shadaq, ‘alaiq hibah, dan faridah. Sedangkan mas kawin adalah penyebutannya dalam bahasa Indonesia. Pengertian lain dari mahar adalah sebuah pemberian kepada wanita berupa uang, barang, atau jasa yang tidak bertentangan dengan ketentuan Islam. Mahar berasal dari kata “ma`rufah” yang artinya kebaikan dan kebenaran. Oleh karena itu, mahar yang diberikan haruslah mengandung unsur kebaikan dan kebenaran.

BACA JUGA:   Kerugian Besar Nikah Siri bagi Wanita: Tanpa Akta Pernikahan dan Masalah Gono-gini

Mahar adalah salah satu syarat sahnya pernikahan menurut Islam. Kewajiban mahar pada dasarnya jatuh pada suami, yang berkaitan dengan hak dan wewenang sang istri dalam pernikahan. Selain itu, mahar juga menjadi simbol dari rasa cinta dan sayang sang suami pada istri, serta menjadi perlindungan dari kesewenang-wenangan terhadap istri oleh suami di masa depan.

Perbedaan Mas Kawin dan Mahar dalam Pernikahan

Meskipun terlihat mirip, namun mas kawin dan mahar memiliki perbedaan yang signifikan. Salah satu perbedaan mendasar adalah mengenai kepentingan kedua belah pihak. Mas kawin dikaitkan dengan kepentingan pihak keluarga calon suami dan calon istri, sementara mahar hanya berkaitan dengan kepentingan calon istri saja.

Selain itu, mas kawin bersifat pilihan, artinya besarnya jumlah mas kawin tidak ditentukan secara pasti dan disesuaikan dengan kemampuan finansial keluarga masing-masing. Sedangkan mahar merupakan kewajiban bagi calon suami, besarnya ditentukan sesuai kesepakatan atau dengan cara dihitung sebagai kewajiban pribadi.

Menetapkan Mahar dan Mas Kawin dalam Pernikahan

Menetapkan mahar dan mas kawin dalam pernikahan sebaiknya didasarkan pada kesepakatan, saling menghargai dan harus menjunjung tinggi nilai-nilai religius. Jangan hanya melihat dari sisi kuantitas, tetapi lebih dari itu bagaimana kualitas hubungan yang terjalin antara pasangan yang hendak menikah. Selain itu, penentuan mas kawin dan mahar juga harus disesuaikan dengan kondisi finansial dari kedua belah pihak.

Pada dasarnya, mahar dan mas kawin pada sebuah pernikahan merupakan bagian penting yang harus diterapkan sesuai dengan aturan agama dan adat yang berlaku di masyarakat. Mahar dan mas kawin yang diberikan sebaiknya tidak sekadar formalitas semata, tetapi juga harus menjadi bukti kecintaan, keikhlasan dan kejujuran dari calon suami dan keluarganya kepada calon istri.

BACA JUGA:   Macam-Macam Hukum Pernikahan: Memahami Jenis-Jenis Perkawinan di Indonesia

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang perbedaan antara mas kawin dengan mahar dalam pernikahan. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, meskipun terlihat mirip. Mahar adalah kewajiban bagi calon suami, sementara mas kawin bersifat pilihan dan disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah pihak. Menetapkan mahar dan mas kawin dalam pernikahan sebaiknya didasarkan pada kesepakatan dan menjunjung tinggi nilai-nilai religius dan kekeluargaan serta harus disesuaikan dengan kondisi finansial dari kedua belah pihak. Semoga artikel ini bisa membantu pembaca yang masih bingung mengenai mas kawin dan mahar dalam pernikahan.

Also Read

Bagikan:

Tags